Mengalahkan DNA dengan Identitas Yang Saya Pilih
Berikut
adalah rangkuman sesi motivasi dari Bapak Tung Desem Waringin saat
Oriflame’s Director seminar 2014 yang lalu menceritakan tentang
pentingnya identitas seorang manusia untuk menentukan kesusksesan
hidupnya…
Sejak mulai acara, Beliau selalu mengingatkan untuk hiudp dengan dahsyat. Gimana caranya?
Hidup dengan dahsyat itu butuh identitas yang kuat dari sang manusia tersebut.
Identitas itu… butuh pondasi.
Masih inget ga, waktu kecil mungkin kita sering kali tanpa sadar dilabeli oleh orang-orang sekitar kita. Label tersbeut yang tanpa sadar merupakan identitas kita sampai dewasa.
Identitas itu bisa datang dari orangtua atau guru, misalnya saat menemani kita belajar "ah males iniii si Nadiaaa niih"
Atau, tanpa sadar saya sering bicara ke Ayya putri saya, "Ayya nih pinter loh naaak… tapi kok kurang teliti si kamu.."
Ah, jadi sediiiih pas Pak Tung ngomong gini.
Ternyata, saya telah membekali anak-anak dengan identitas yang negatif walaupun maksudnya positif.
Masa kecil atau masa lalu tidak boleh mendefinisikan masa depan...
Yuk, ubah cara kita menjawab atau mengkritik atau memberikan masukan,"Nak saya percaya kamu sangat bisa lebih teliti dari ini... ayo coba cari sendiri tadi salahnya dimana..."
Stop memberikan identitas diri yang negatif pada diri sendiri atau pada orang lain.
Dan tahukan Anda? DNA ternyata bisa dikalahkan oleh identitas.
Ternyata… Kita bisa memilih jati diri kita sendiri.
Cerita dari pak Tung… bagaimana beliau membayar US$2000 untuk melakukan tes DNA.
Yang hasilnya antara lain:
Tahukan Anda? Pak Tung adalah seseorang ya:
Kenapa?
Hmmm…
Jadi, DNA ternyata bisa dikalahkan oleh identitas yang kita pilih atau tanpa kita sadari telah dipilihkan oleh orang lain.
Ayo ubah identitas Anda. Caranya?
Merenung... seandainya bisa memilih.. pikirkan karakter seperti apa yang Anda inginkan...
Anda disain sendiri seperti apa karakter dan identitas yang saya inginkan.. afirmasikan pada diri anda sendiri. Beranikan diri memilih semua karakter bagus yang saat ini tidak ada pada diri anda.
Tulis. Ucapkan. Contoh:
"Saya adalah Nadia Meutia, seseorang yang sangat bersyukur pada segala apa yang Allah beri
kan dimana saya adalah pekerja keras dalam mencapai sehat, kaya raya, lahir dan batin, dunia dan akhirat untuk saya, keluarga dan teman-teman saya tersayang..."
atau:
“Saya Nadia Meutia adalah seorang pemimpin yang tegas, ramah, baik hati pada orang lain, murah rejeki dan kaya raya, suka membantu orang lain, sangat beremangat akan hidup dan tidak pernah menyerah walaupun keadaan sesulit apapun… dstnya..”
Bagaimana teknik menancapkan hal tersebut?
Incantation. Mantra.
Utarakan berkali-kali identitas baru Anda tersebut dengan emosi dan penjiwaan sehingga akan menjadi nasib kita.
Kata Pak Tung ya teman-teman… ada beberapa penyanyi yang selalu dipuja saat menyanyikan dengan penuh penjiwaan lagu-lagu sedih andalan mereka, berkali-kali dan entah mengapa… lirik lagu tersebut akhirnya menjadi pengalaman nyata hidup mereka ;(
Ada penyanyi yang lirik lagunya minta dikembalikan pada orang tuanya. Kejadian.
Ada penyanyi yang mencari alamat ga jelas. Kejadian.
Ada penyanyi yang lirik lagunya minta tidur terus… kejadian.
Ada penyanyi yang lirik lagunya minta dibukakan topengnya.. dan... kejadian pula.
Duh… ga pernah mikir sampai situ… tapiii kok yaaa.. bener juga yaaa…
Terbukti ilmiah atau tidak... saya memilih untuk nyanyi yang bagus-bagus aja ahh sekarang....
Terakhir? Jangan lupa untuk berdoa yuk pada Tuhan akan harapan identitas baru ini.
Pengulangan adalah ibu dari alam bawah sadar yang akan mencari bagaimana saya bisa seperti yang saya ucapkan. Okeh....
*puter Cangcuters*
*Londoooon... Loooodooon... kuingin kesanaaaaaaa :p :p*
Sejak mulai acara, Beliau selalu mengingatkan untuk hiudp dengan dahsyat. Gimana caranya?
Hidup dengan dahsyat itu butuh identitas yang kuat dari sang manusia tersebut.
Identitas itu… butuh pondasi.
Masih inget ga, waktu kecil mungkin kita sering kali tanpa sadar dilabeli oleh orang-orang sekitar kita. Label tersbeut yang tanpa sadar merupakan identitas kita sampai dewasa.
Identitas itu bisa datang dari orangtua atau guru, misalnya saat menemani kita belajar "ah males iniii si Nadiaaa niih"
Atau, tanpa sadar saya sering bicara ke Ayya putri saya, "Ayya nih pinter loh naaak… tapi kok kurang teliti si kamu.."
Ah, jadi sediiiih pas Pak Tung ngomong gini.
Ternyata, saya telah membekali anak-anak dengan identitas yang negatif walaupun maksudnya positif.
Masa kecil atau masa lalu tidak boleh mendefinisikan masa depan...
Yuk, ubah cara kita menjawab atau mengkritik atau memberikan masukan,"Nak saya percaya kamu sangat bisa lebih teliti dari ini... ayo coba cari sendiri tadi salahnya dimana..."
Stop memberikan identitas diri yang negatif pada diri sendiri atau pada orang lain.
Dan tahukan Anda? DNA ternyata bisa dikalahkan oleh identitas.
Ternyata… Kita bisa memilih jati diri kita sendiri.
Cerita dari pak Tung… bagaimana beliau membayar US$2000 untuk melakukan tes DNA.
Yang hasilnya antara lain:
- Pak Tung adalah seseorang yang harusnya berbakat obesitas.
- Pak Tung adalah seseorang yang harusnya sangat pemalu.
- Pak Tung adalah seseorang yang harusnya sangat jago musik dan nyanyi.
Tahukan Anda? Pak Tung adalah seseorang ya:
- Tinggi langsing.
- Pembicara yang sangat berapi-api dan jago memainkan semangat dan emosi.
- Sangat ga bisa main musik atau nyanyi.
Kenapa?
- Karena selama ini doa dan mantra Pak Tung adalah menjadi orang yang sehat.
- Karena selama ini doa dan mantra Pak Tung adalah menjadi orang yang pandai berbicara dan pintar.
- Karena dulu waktu kecil beliau amat teringat akan komentar guru musiknya saat beliau sedang latihan paduan suara, “Tung ini fales amat!”
Hmmm…
Jadi, DNA ternyata bisa dikalahkan oleh identitas yang kita pilih atau tanpa kita sadari telah dipilihkan oleh orang lain.
Ayo ubah identitas Anda. Caranya?
Merenung... seandainya bisa memilih.. pikirkan karakter seperti apa yang Anda inginkan...
Anda disain sendiri seperti apa karakter dan identitas yang saya inginkan.. afirmasikan pada diri anda sendiri. Beranikan diri memilih semua karakter bagus yang saat ini tidak ada pada diri anda.
Tulis. Ucapkan. Contoh:
"Saya adalah Nadia Meutia, seseorang yang sangat bersyukur pada segala apa yang Allah beri
kan dimana saya adalah pekerja keras dalam mencapai sehat, kaya raya, lahir dan batin, dunia dan akhirat untuk saya, keluarga dan teman-teman saya tersayang..."
atau:
“Saya Nadia Meutia adalah seorang pemimpin yang tegas, ramah, baik hati pada orang lain, murah rejeki dan kaya raya, suka membantu orang lain, sangat beremangat akan hidup dan tidak pernah menyerah walaupun keadaan sesulit apapun… dstnya..”
Bagaimana teknik menancapkan hal tersebut?
Incantation. Mantra.
Utarakan berkali-kali identitas baru Anda tersebut dengan emosi dan penjiwaan sehingga akan menjadi nasib kita.
Kata Pak Tung ya teman-teman… ada beberapa penyanyi yang selalu dipuja saat menyanyikan dengan penuh penjiwaan lagu-lagu sedih andalan mereka, berkali-kali dan entah mengapa… lirik lagu tersebut akhirnya menjadi pengalaman nyata hidup mereka ;(
Ada penyanyi yang lirik lagunya minta dikembalikan pada orang tuanya. Kejadian.
Ada penyanyi yang mencari alamat ga jelas. Kejadian.
Ada penyanyi yang lirik lagunya minta tidur terus… kejadian.
Ada penyanyi yang lirik lagunya minta dibukakan topengnya.. dan... kejadian pula.
Duh… ga pernah mikir sampai situ… tapiii kok yaaa.. bener juga yaaa…
Terbukti ilmiah atau tidak... saya memilih untuk nyanyi yang bagus-bagus aja ahh sekarang....
Terakhir? Jangan lupa untuk berdoa yuk pada Tuhan akan harapan identitas baru ini.
Pengulangan adalah ibu dari alam bawah sadar yang akan mencari bagaimana saya bisa seperti yang saya ucapkan. Okeh....
*puter Cangcuters*
*Londoooon... Loooodooon... kuingin kesanaaaaaaa :p :p*
0 komentar: